Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
5
Suka
Dalam dunia akuntansi biaya, terdapat dua metode utama yang digunakan untuk menghitung biaya produksi, yaitu job costing dan process costing. Kedua metode ini memiliki karakteristik, tujuan, dan aplikasi yang berbeda, tergantung pada jenis industri dan proses produksi yang digunakan. Yuk kita bahas perbedaannya!
Pengertian Job Costing dan Process Costing
Job Costing Job costing adalah metode penghitungan biaya yang digunakan untuk melacak biaya produksi berdasarkan pekerjaan atau proyek tertentu. Metode ini umumnya digunakan dalam industri yang menghasilkan produk atau layanan yang unik dan berbeda-beda, seperti konstruksi, percetakan, atau perusahaan jasa konsultasi. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik khusus, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk setiap pekerjaan dicatat secara terpisah.
Process Costing Process costing adalah metode penghitungan biaya yang digunakan untuk produksi massal atau berkelanjutan. Produk yang dihasilkan bersifat homogen atau identik. Metode ini umumnya digunakan dalam industri manufaktur seperti makanan, minuman, atau bahan kimia. Biaya produksi dialokasikan ke setiap unit produk berdasarkan proses produksi yang dilalui.
Perbedaan Utama Job Costing dan Process Costing
Berikut adalah perbedaan utama antara job costing dan process costing:
Aspek
Job Costing
Process Costing
Jenis Produk
Produk atau layanan yang unik dan berbeda-beda.
Produk yang homogen atau identik.
Alokasi Biaya
Biaya dilacak per pekerjaan atau proyek.
Biaya dialokasikan ke setiap proses produksi, kemudian dibagi per unit.
Industri yang Cocok
Konstruksi, percetakan, jasa konsultasi, dan industri berbasis proyek.
Makanan, minuman, bahan kimia, dan industri manufaktur massal.
Akumulasi Biaya
Biaya diakumulasikan untuk setiap pekerjaan secara individual.
Biaya diakumulasikan untuk setiap departemen atau proses produksi.
Laporan Biaya
Laporan biaya dibuat untuk setiap pekerjaan.
Laporan biaya dibuat untuk setiap departemen atau proses.
Fleksibilitas
Lebih fleksibel karena menyesuaikan dengan kebutuhan setiap pekerjaan.
Lebih standar karena produk yang dihasilkan identik.
Contoh Penerapan Job Costing dan Process Costing
Job Costing Misalnya, sebuah perusahaan percetakan menerima pesanan untuk mencetak brosur, buku, dan poster. Setiap pesanan memiliki desain, bahan, dan waktu pengerjaan yang berbeda. Perusahaan akan melacak biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk setiap pesanan secara terpisah. Dengan job costing, perusahaan dapat menentukan profitabilitas setiap pesanan.
Process Costing Misalnya, sebuah perusahaan minuman botol memproduksi minuman dalam jumlah besar. Proses produksinya meliputi pencampuran bahan, pengemasan, dan distribusi. Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dialokasikan ke setiap departemen produksi, kemudian dibagi rata ke setiap botol minuman yang dihasilkan. Process costing memungkinkan perusahaan menghitung biaya per unit dengan akurat.
Kelebihan dan Kekurangan
Job Costing
Kelebihan:
Memungkinkan pelacakan biaya secara detail untuk setiap pekerjaan.
Cocok untuk industri dengan produk yang bervariasi.
Kekurangan:
Membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk melacak biaya.
Tidak cocok untuk produksi massal.
Process Costing
Kelebihan:
Lebih sederhana dan efisien untuk produksi massal.
Memudahkan perhitungan biaya per unit.
Kekurangan:
Kurang fleksibel karena tidak dapat melacak biaya per unit secara individual.
Tidak cocok untuk produk yang bervariasi.
Job costing dan process costing adalah dua metode penghitungan biaya yang memiliki tujuan dan aplikasi yang berbeda. Pemilihan metode yang tepat sangat penting untuk memastikan akurasi dalam pelaporan biaya dan pengambilan keputusan manajerial. Dengan memahami perbedaan dan aplikasi kedua metode ini, perusahaan dapat mengoptimalkan sistem akuntansi biaya agar sesuai dengan karakteristik produksi dan kebutuhan bisnis.
Referensi: Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2018). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Pearson Education.
Note:
Pada Program Studi Akuntansi Universitas Surabaya, mahasiswa mempelajari materi ini pada mata kuliah Akuntansi Biaya
×
Facebook
WhatsApp
X
LinkedIn
Copy Link
Kategori Artikel
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Sektor Publik
Audit
Investasi dan Pasar Modal
Penelitian Dosen
Perpajakan
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Manajemen
Tentang Akuntansi i
U M U M
Kategori Artikel
Nama Kategori
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Sektor Publik
Audit
Investasi dan Pasar Modal
Penelitian Dosen
Perpajakan
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Manajemen
Tentang Akuntansi i
U M U M
Populer
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:54:31
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:47:49
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:36:18
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya
19 Februari 2025
Reformasi Pajak: Langkah Menuju Sistem Perpajakan yang Adil, Efisien, dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
10 Februari 2025
Mengenal Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Serta Manfaatnya!
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berperan dalam Meningkatkan Pengungkapan Keberlanjutan Bersama IAI Jawa Timur
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Raih Juara 1 Dalam Ajang Lomba Cerdas Cermat Auditphoria 5.0
31 Januari 2025
Behavioral Finance: Mengenal Perilaku Investor dalam Mengambil Keputusan Investasi
30 Januari 2025
Mengapa Anggaran dan Realisasi Bisa Berbeda? Simak Penyebabnya
23 Januari 2025
Tarif PPN 12% Mulai 2025: Simak Daftar Barang Mewah dan Cara Menghitung Pajaknya
22 Januari 2025
Memahami Perubahan Tarif PPN 12 25: Berita terkini tentang Pemutihan dan Kode Faktur Pajak dalam Pelaporan Pajak yang Akurat
20 Januari 2025
Yuk Kenali Jenis- Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
20 Januari 2025
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Kembali Raih Prestasi di Ajang Nasional Lomba Debat Abiyasa Airlangga 2024
22 Desember 2024
Belajar Tentang Pajak Langsung dari Ahlinya: Artax Hadir di Akuntansi UBAYA
22 Desember 2024
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Raih Penghargaan 3rd Best Institutional Judge di NOVED 2024